Senin, 20 Desember 2010

Jalan ,Tanami Pohon Pisang Oleh Warga

Jalan Bangunrejo Lor Kecamatan Pitu,Ngawi
Ga' OK Blass...

Warta Ngawi - Warga Desa Bangunrejo Lor Kecamatan Pitu, Ngawi Tanami jalan dengan Pohon Pisang.(19/12)

“Kami hanya ingin Jalan ini di Bangun dengan Segera. Tidak Janji-janji saja…!” Demikian yel-yel permintaan warga Desa Bangunrejo Lor.

Ditambahkan, “gerakan ini untuk menyentuh hati para Pejabat yang berwenang, Jangan Berebut dan saling lempar tanggungjawab. Entah itu kewajibannya Perhutani atau Pemda Ngawi, yang jelas tiap hari jalan di lalui untuk mengeruk hasil-hasil Hutan. Sedang untuk Perawatan atau pembangunan mana….? Kami rakyat yang selalu di rugikan. Sekali lagi kami hanya butuh bukti bukan janji, yaitu adanya Pembangunan Jalan ini.” Kata korlap yang juga sesepuh Desa Bangunrejo Lor.

Atraksi tanam Pohon Pisang sempat memancetkan para pengendara dan pejalan lain. Malahan di jadikan tontonan warga sekitar dan pejalan yang melewatinya. Sedang dari Polsek Pitu hanya berjaga-jaga. Demo tanam Pohon Pisang tersebut membubarkan diri pukul 10.20 Wib dengan te rtib. (ah).


Minggu, 31 Oktober 2010

KEDUK BEJI MASIH ADA

DESA TAWUN KEC.KASREMAN KAB.NGAWI

KEDUK BEJI MASIH ADA

Meski Dengan Modal Swadaya Dusun


“Meskipun dengan anggaran dana minim, dengan Swadaya Dusun se-Desa Tawun, bersyukur kami masih bisa adakan acara budaya tahunan Keduk Beji Tawun.” Kata Kades Tawun.


Warta Ngawi

Hampir bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, Bersih Desa Tawun Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi atau yang lebih di kenal dengan KEDUK BEJI TAWUN terselenggara dengan Lamcar dan meriah.(14/09/2010).

“Bertekat mengemban amanah Sesepuh terdahulu serta untuk melestarikan Budaya, dengan dana Swadaya murni per-Dusun, yang sebelumnya telah kami adakan Rembuk Desa, untuk membicarakan sumber dana, dan hari pelaksanaan serta Uborampe prosesi KEDUK BEJI TAWUN, alhamdullillah bisa terlaksana.” Kata Kades Tawun Suryo Wirawan,S.Pd.

Sedang menurut Sesepuh Desa Tawun, “Prosesi diawali dengan Gending Tayuban atau Gamelan Tayub berkumandang, Ki Juru silem dengan pakaian khasnya, membawa kendi kecil untuk di taruh dalam TUK atau Sumber air. Sedang yang muda-muda membersihkan Tuk atau Sendang Tawun, dan di ikuti banyak Pemuda yang bersihkan area Sendang sambil KECETAN atau saling memukul tubuh temannya. Untuk selanjutnya di persiapkan Panggang Kambing, Gunungan Dua, untuk Selamatan.”terang sesepuh Tawun.

“KEDUK BEJI TAWUN di adakan setiap tahun sekali, pada hari Selasa Kliwon setelah Panen Raya Desa Tawun, dan menjadi turun-temurun Masyarakat sini.” Tambah Kades Tawun.

Juga tampak hadir melihat lebih dekat, Bupati Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono beserta rombongan DISPORA Kab.Ngawi.

Masyarakat Tawun sendiri terlihat sangat kompak dan menyatu, terlihat tampak sukarela datang hadir pada upacara Ritual Slamatan, meskipun tempat tinggalnya ada yang jauh berbukit naik-turun dengan berjalan kaki. (ah)


Minggu, 01 Agustus 2010

BARU DI BANGUN SATU TAHUN, RETAK-RETAK

PADA RETAK – RETAK

JEMBATAN KALI GEDE DESA NGANCAR KEC. PITU – NGAWI

NGAWI {WN}.

Jembatan Kali Gede Desa Ngancar Kec. Pitu – Ngawi Pada Retak – Retak. Pada hal, Bangunan yang di ambilkan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM) sebesar Rp.324.907.000 ditambah Dana Swadaya masyarakat sebesar Rp.1.000.000. Dengan Volume 10x3 meter. Sekarang banyak yang Retak.

Bagi Masyarakat Desa Ngancar sangat lah Vital. Dengan adanya keberadaan Bangunan Jembatan Kali Gede, sirkulasi Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat tersebut. menjadi Mudah dan lancar. Setelah banyak yang Retak, Warga sekitar mulai resah.

Sedang Ketua UPK saat di mintai keterangan hal tersebut Cenderung menghindar, “anu saja mas…, kita ketemu di kantor saja” demikian jawaban Budi Ketua UPK Kecamatan Pitu –Ngawi, saat di hubungi lewat Telepon.

Sedang warga bisanya berharap, untuk segera diperhatikan dalam Pembangunannya lebih lanjut. {agushonk}.

PLENGSENGAN JEMBATAN KALI KATOK PITU LONGSOR

PLENGSENGAN JEMBATAN KALI KATOK KEC.PITU - NGAWI

SEMULA RETAK, SEKARANG LONGSOR DAN AMBLAS

NGAWI{WN}

Untuk yang kesekian kalinya Bangunan Plengsengan Jembatan Kali Katok Desa Pitu Kec.Pitu – Ngawi, yang semula Retak, sekarang menjadi Longsor dan Amblas.{15/06/2010}.
Warga terdekat yang melihat kejadian tersebut mengatakan “Longsornya Plengsengan Jembatan Kali Katok disaat malam hari waktu hujan” kata Mah Bek warga setempat.

Bangunan Plengsengan Kali Katok dalam pendanaannya diambilkan dari APBD Pemprov- Jatim tahun 2009.Dengan tersedia anggaran sebesar Rp.77.400.000. Pelaksanaannya dikerjakan oleh CV.KURNIA AGUNG dari kurun waktu tgl:14 Agustus 2009 sampai 18 November 2009. Sebelum terjadi Longsor dan Amblas, Bangunan pernah di perbaiki satu kali saat terjadi ada retak-retak.
Sedang warga sekitar hanya berharap dan menanti, “Semoga Pejabat terkait untuk segera memperhatikan dalam pembangunannya lagi, sebab Plengsengan Jembatan Kali Katok termasuk fasilitas umum Utama, yaitu sebagai akses jalan Utama menuju Kantor Kecamatan Pitu kab.Ngawi.” Harap Mbah Bek. Disaat ditemui ditempat
kejadian. {agushonk}.

Minggu, 11 Juli 2010

KANTOR KEMENTRIAN AGAMA NGAWI

DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KAB.NGAWI

Adakan Pembinaan Mutu Pendidikan Bagi Tenaga Kependidikan

NGAWI-(WARTA NGAWI) Bertempat di salah satu Rumah Makan Terbesar di Kota Ngawi,(03/07/2010). Kantor Kementrian Agama Kabupaten Ngawi mengadakan kegiatan Pembinaan Mutu Pendidikan Bagi Tenaga Kependidikan di Lingkungannya. Adapun sebagai Narasumber pada kegiatan tersebut, hadir Drs.H.Mudib,SH.M.Si. Kasubag Ortala dan Kepegawaian Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan adalah kerja bareng Mapenda dan Kepegawaian. Sedang Ketua Panitia Saat di Konfirmasi hal tersebut menjelaskan ; “Tahun Anggaran 2010, Sebanyak 566 orang Jenjang Jabatan Fungsional dan 566 orang Jenjang Pendidikan. Untuk Jenjang Jabatan Fungsional meliputi dari Pengawas SLTP/SLTA/K sebanyak Tiga Orang. Pengawas TK/RA/SD/MI sebanyak Tiga puluh satu orang. Kepala MA Negeri sebanyak Empat Orang. Kepala MA Swasta sebanyak Dua orang. Kepala MTs Negeri sepuluh Orang. Kepala MTs Swasta Delapan orang. Kepala MI Negeri Empat belas orang. Kepala MI Swasta Lima puluh delapan orang. Kepala RA Empat orang. Dan Guru sebanyak Empat ratus tiga puluh dua orang. Sedang untuk Jenjang Pendidikan; Pendidikan Strata Dua (S2) sebanyak seratus tiga puluh delapan orang. Pendidikan Strata Satu (S1) sebanyak seratus delapan puluh dua orang. Pendidikan Diploma Tiga (DIII) sebanyak empat puluh orang. Pendidikan Diploma Dua (II) sebanyak Seratus limapuluh tujuh orang. Serta Pendidikan SLTA/SMU sebanyak Empat puluh sembilan orang.” Terang H.Suroto,S.Ag.MP.Di. Analis Kepegawaian. Yang juga di tandaskan oleh Drs.H.Moh.Nurul Umam, M.Ag. KTU Kantor Kementrian Agama Kab.Ngawi sesaat pertemuan tersebut. {agushonk}.